AbdurrahmanBin Auf dalam berbisnis, mengambil profit atau keuntungan kecil. Tapi fokusnya ke volume. Misa,l jualan snack atau sejenisnya, produknya kecil tapi yang beli banyak. Intinya disini Abdurrahman Bin Auf tidak mau terlalu membebani pembeli dengan harga yang tinggi. Fokus untuk melayani pembeli agar bisnis bisa jangka panjang. 4.

Cara Bisnis Abdurrahman Bin Auf – – Ungkapan “Ketika saya mengangkat batu, saya melihat bahwa saya mendapatkan emas atau perak,” ungkap seorang teman dekat Sayyidina Abu Bakar al-Shidiq Abdurrahman bin Auf. , Istiqomah mampu memproduksi artikel-artikel Islami melalui jaringan penulis dan tim redaksi yang rutin menulis. Anda dapat berpartisipasi dalam gerakan literasi Daa ini dengan membagikan artikel ini di saluran media sosial Anda dan Anda bahkan dapat memberikan donasi. Abdurrahman bin Auf bukanlah orang yang terbatas. Dia tidak boros dan mengabaikan lingkungannya. Orang kedelapan yang menyatakan dirinya Muslim di hadapan Syah Allah. Inilah yang diungkapkan kalimat di atas, karena ia bersyukur atas anugerah Allah SWT. Seperti seorang pengusaha yang brilian. Kecerdasan Abdurrahman Bin Auf Dalam Berdagang, Cara Kaya Tanpa Modal Kisah bisnis sahabat Abdurrahman bin Auf ini bermula saat ia hijrah ke Madinah. Setelah disita oleh penguasa Quraisy, semua kekayaan yang dikumpulkannya tiba-tiba “dijual”. Dia juga tidak membawa harta apapun ke Madinah. Di Madinah Rosululloh SAW. Persaudaraan orang-orang Muhajirin yang sebagian besar adalah pedagang, dan penduduk asli Madinah yang sebagian besar adalah petani, termasuk Abdurrahman bin Auf yang masih kerabat seorang kaya. Anas bin Malik terungkap dalam sejarah. Ia mengatakan bahwa Abdurrahman bin Auf pernah menjadi saudara Nabi dan Saad bin Ar-Rabi Al-Ansari. Saat itu, Saad Al-Ansari memiliki dua istri dan sangat kaya. Ia kemudian juga menawarkan Abdurahman bin Auf untuk membagi istri dan hartanya. Istri Saad akan diceraikan dan diberikan kepada Abdurrahman setelah masa iddahnya selesai. Sikap Abdurrahman bin Auf tak terduga saat menerima undangan luar biasa ini. Jual Semesta Hikmah Publishing Selama di Madinah, sahabat Abdurrahman bin Auf ini memulai lagi dari nol. Dia terkenal karena bisnis keju dan ghee-nya. Setelah itu, tak butuh waktu lama keuntungan dagang Gus Dur meningkat. Ia menjadi pengusaha multinasional; dari Yaman, Suriah. Bahkan, banyak barang yang diduga diimpor ke Madinah berasal dari China. Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai seorang pedagang yang brilian dan lihai. Ketika dia pergi ke pasar, dia tidak hanya berdagang, tetapi juga memperhatikan dengan seksama. Dari pengamatannya, ia mengetahui bahwa lapak yang ditempati para pedagang ternyata adalah milik para pedagang Yahudi. Pedagang yang berjualan di sana menyewa tanah, tidak berbeda dengan pedagang yang saat ini menyewa lapak. Abdurahman punya ide kreatif untuk mencoba mematahkan hegemoni para saudagar Yahudi. Dia juga mendekati saudara barunya untuk membeli tanah yang kurang berharga di dekat pasar. Kemudian gambar tanah dan berikan kondisi yang baik. Siapapun bisa membawa air dan menjualnya di tanah tanpa sewa. Dia mendorong para pedagang untuk secara jujur ​​membagikan hasil mereka jika mereka mendapat untung dari perdagangan di sana. Pedagang tentu senang karena biaya operasional yang biasa mereka keluarkan jauh lebih rendah. Singkatnya, para pedagang berbondong-bondong mendatangi pasar yang dirancang oleh Abdulrahman bin Auf itu. Cara Bisnis Utsman Bin Affan Kemandirian, kerja keras dan keuletan dalam berdagang menjadi kekuatan Abdurrahman bin Auf. Sikap ini tidak diragukan lagi menginspirasi penduduk asli dan membuat semua Muslim di Madinah bangkit untuk bekerja sebagai petani, pedagang, dan buruh. Saat itu, tidak ada satupun dari mereka yang menganggur. Apa yang dilakukan Abdurrahman kemudian dijadikan contoh bagaimana umat Islam bisa lolos dari kehidupan. Abdul Rahman ibn Auf juga menyumbangkan setengah dari kekayaannya pada masa Nabi. Dia kemudian menyumbangkan dinar lagi untuk amal. Dia memberi lima ratus kuda dan lima ratus unta. Satu dokumen menyebutkan bahwa dia bisa membebaskan tiga puluh budak dalam satu hari. Menjelang kematiannya Abdurahman bin Auf menangis tersedu-sedu. Lalu teman-teman di sekitarnya bertanya, “Beban apa yang membuatmu begitu sedih?” Tips Mencari Modal Usaha Yang Halal Dan Jauh Dari Praktik Riba Abdurrahman menjawab, “Sesungguhnya Musab bin Umair lebih baik dariku. Ia meninggal pada zaman Nabi Muhammad. Tidak ada yang disembunyikannya. Hamzah bin Abdul Muthalib juga lebih baik dariku. Kami belum menyiapkan kain kafan untuknya. Bahkan , saya takut ketika saya menjadi laki-laki yang niat baiknya melesat di kehidupan dunia saya takut ditahan oleh teman-teman saya karena saya memiliki banyak harta. Terakhir, contoh yang bisa diambil dari kisah sahabat Abdurrahman bin Auf adalah bacaan doa yang sering dibaca saat Tawaf di depan Ka’bah. “Ya Allah, lindungi aku dari keserakahanku sendiri!” Kalau ketemu pengusaha muslim biasanya kami menikah atau menyatakan diri sebagai pengusaha, ada juga yang tahaddut binnim. Ada yang bilang omzet turun tajam, hutang menumpuk, penjualan turun, produk tidak bisa dijual, masalah teknis, dll. Saya biasanya mengatakan bahwa jika kita fokus pada suatu masalah, masalah terkecil pun pasti akan menjadi lebih besar. Kemudian fokus pada apa yang membuat bisnis kita berkembang. Tidak ada pengusaha tanpa masalah, dan setiap orang melihat masalah dari sudut yang berbeda. Lihatlah Abdurrahman bin Auf, seorang pengusaha sahabat Rasulullah yang berusaha menjadi miskin. Ini tantangan baginya juga, tapi dia menikmatinya. Apa yang terjadi Kisah Abdurrahman Bin Auf Sahabat Nabi Yang Kaya Dan Tak Lelah Bersedekah Pernah Rasulullah SAW bersabda bahwa Abdurahman bin Auf ra akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang terkaya memiliki waktu paling banyak untuk mendapatkan pinjaman. Maka, mendengar hal tersebut, Abdurahman bin Auf ra pun berpikir keras bagaimana cara cepat kembali ke keadaan miskin dan masuk surga. Abdurrahman bin Auf ra pun menjual semua hartanya dan membeli semua kurma busuk milik sahabatnya ini dengan harga tinggi. Bagaimana dengan kita? Setelah sedikit meraba-raba, dia mulai berteriak tanpa tujuan. Pria yang dulunya aktif membaca Al-Qur’an ini menghela napas lega. Dulu saya sibuk dakwah, tapi tiba-tiba saya tidak punya waktu, yaitu sibuk dengan bisnis. Buku Kti Abdurrahman Bin… Seorang utusan Syah Yaman bermaksud membeli semua kurma Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga normal. Yang lain mencoba menjadi kaya. Di sisi lain, Abdurrahman bin Auf sebenarnya berusaha menjadi miskin, namun selalu gagal. Firman Tuhan itu benar “Wahai manusia, ada makananmu di surga. Dan segala karunia yang dijanjikan kepadamu” Qs. Adz Dzariat, 22 Jawaban tidak! Allah SWT. Allah adalah penguasa makanan. Dialah yang memberi makanan. Karena dukungan Tuhan untuk kita manusia tidak mungkin salah alamat. Inovasi Bisnis Sebuah Keharusan Cara dagang abdurrahman bin auf, sahabat abdurrahman bin auf, amalan abdurrahman bin auf, sedekah abdurrahman bin auf, doa abdurrahman bin auf, buku abdurrahman bin auf, cerita abdurrahman bin auf, abdurrahman bin auf, dzikir abdurrahman bin auf, bisnis abdurrahman bin auf, kekayaan abdurrahman bin auf, kisah abdurrahman bin auf Abdurrahmanbin Auf adalah salah satu di antara Sahabat Rasulullah yang ikut berhijrah ke Madinah. Sebelum hijrah ke Madian, nama Abdurrahman bin Auf sudah terkenal sebagai saudagar kenamaan di Mekkah. Di Madinah, Rasulullah SAW memperkenalkan Sahabatnya Abdurrahman bin Auf kepada para penduduk dan saudagar muslim di Madinah.
PRINSIP CARA BERDAGANG ABDURRAHMAN BIN AUF Sahabat quran pembaca setia Pondok Islami, salah satu sahabat Rasulullah yang terkenal dengan kemampuan berdagangnya adalah Abdurrahman bin Auf Radhiallahuanhu. Beliau tergolong dalam sahabat yang pertama-tama memeluk agama juga termasuk kedalam golongan sahabat, yang diberikan kabar gembira oleh Rasulullah, karena masuk dalam golongan sahabat yang disebutkan Rasulullah masuk surga. Selain itu Abdurrahman bin Auf pun termasuk dalam kelompok sahabat yang ikut dalam musyawarah pemilihan khalifah pengganti Umar Bin bin Auf adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup. Namanya di masa sebelum memeluk Islam adalah Abdu Amr, dan ketika masuk Islam, Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam memanggilnya dengan nama termasuk dalam kelompok sahabat yang hijrah dari Mekkah ke negeri Madinah tanpa bekal apapun. Sesampainya di Madinah, masing-masing sahabat mendapatkan seorang Saudara dari penduduk Madinah yang dijalinkan persahabatannya oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Abdurrahman bin Auf mendapatkan Saudara Sa’ad Bin Rabi Al Anshari radhiallahu anhuma.”Wahai Saudaraku, aku merupakan orang yang banyak memiliki harta di Madinah. Aku mempunyai dua kebun dan dua istri. Engkau dapat memilih kebun mana yang engkau sukai, dan aku akan memberikannya kepadamu. Akupun akan menceraikan salah seorang istriku untuk engkau nikahi.” demikian Sa’ad berkata kepada Abdurrahman bin Auf pun membalas tawaran saudara barunya tersebut dengan perkataan,”Terima kasih saudaraku, semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu, cukup bagiku tunjukkan dimana letak pasar kepadaku.”Sahabat Sa’ad pun kemudian membawa dan menunjukkan kepada Abdurrahman bin Auf letak pasar, dan disanalah beliau mulai melakukan perdagangan dan mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperolehnya, sedikit demi sedikit ditabung hingga semakin hari semakin pun kemudia berkata, “Dunia telah terbuka bagiku, sampai aku merasa seandainya aku mengangkat sebuah batu, niscaya aku akan mendapatkan di bawah batu itu emas dan perak.” Sungguh besar berkah yang beliau dapatkan dari Allah SWT, hingga ia mendapatkan julukan Sahabat Bertangan Emas’.Ketika terjadi peristiwa Perang Badar, sahabat Abdurrahman bin Auf pun tak ketinggalan turut berjihad fi sabilillah bersama Rasulullah. Dalam perang itu, musuh-musuh Allah pun berhasil ia kalahkan, diantaranya Umar bin Utsman bin Ka’ab ketinggalan dalam Perang Uhud, ia tak bergeming bertahan di samping Rasulullah, ketika banyak tentara Muslimin yang lari meninggalkan medan terkenal sebagai sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf pun merupakan sahabat yang sangat terkenal akan kedermawanannya. Ia tak pernah ragu untuk mengeluarkan hartanya dalam jihad di jalan Allah. Ketika Perang Tabuk berlangsung, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda berdiri di tengah sahabatnya lalu berkata,”Bersedekahlah wahai kalian, karena aku ingin mengirim pasukan perang.” Mendengar itu, Abdurrahman bin Auf pun segera pulang ke rumah dan kembali lagi ke tempat Rasulullah, kemudian berkata,”Wahai Rasulullah, aku mempunyai uang sebanyak empat ribu dinar. dua ribu aku pinjamkan untuk Tuhanku, dan dua ribu lagi aku tinggalkan untuk keluargaku.”Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam pun kemudian menjawab perkataan sahabatnya,”Semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau infakkan, dan semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau pegang.”Ketika beliau bersiap-siap menuju Tabuk untuk memerangi kaum Romawi, di perang itulah masa-masa sulit dialami Rasulullah dan para Sahabat. Beliau membutuhkan banyak kuda perang, perbekalan, dan tentara Islam. Di saat hewan tunggangan masih terbatas, datanglah beberapa sahabat yang meminta izin untuk berperang. Namun Rasulullah tolak karena kekurangan hewan tunggangan. Sehingga mereka menangis tidak ikut perang bersama kondisi kaum muslimin yang paceklik pada masa itu, hingga pasukan ini juga disebut “pasukan masa sulit”, sahabat Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat yang paling terdepan menutupi kekurangan perlengkapan perang pasukan Rasulullah, kepada sahabat Abdurrahman bin Auf pun diijabah Allah SWT. Setelah beberapa lama kemudian, sahabat Abdurrahman bin Auf pun menjelma menjadi seorang saudagar kaya raya. Beliau memiliki beberapa kafilah dagang dengan banyak pegawai di dalamnya. Beliau merupakan seorang pedagang yang sangat mahir dalam mengatur manajemen usaha yang berdagang beliau sangat terkenal dengan kedermawanannya pula. Beliau pernah mengirimkan kafilah dagang ke madinah sebanyak 700 unta, beserta pegawainya, dengan membawa gandum, tepung, minyak, pakaian, bejana-bejana, minyak wangi dan semua yang diperlukan oleh penduduk madinah. Semua barang-barang itu dijual dengan peruntukannya untuk fakir miskin di kota Madinah, yang pada masa itu sedang mengalami kesulitan wafatnya, sebelumnya beliau memerdekakan budak-budaknya. Beliau membagikan harta kepada sahabat yang pernah ikut Perang Badar masing-masing 400 dinar emas. Meskipun hartanya udah dibagi-bagikan kepada warga madinah, beliau masih mempunyai seribu ekor unta, seratus ekor kuda, dan tiga ribu ekor orang istri Abdurrahman bin Auf pun sudah mendapatkan warisan yang sangat berlimpah. Masing-masing istri diberi warisan dinar. Tak hanya sampai disitu, masih banyak sisa emas dan perak yang kemudian di potong-potong untuk dibagikan ke keluarganya berkat do’a Rasulullah kepada Abdurrahman bin Auf, sehingga hartanya menjadi berkah, bahkan saking berlimpahnya, beliau sangat kesulitan untuk kemana lagi menyedekahkan kisah sahabat Abdurrahman bin Auf ini, kita bisa mengambil banyak pelajaran tentang kehidupan, iman dan akhlak serta ilmu bisnis / dagang, yang menyebabkan beliau menjadi salah seorang sahabat Rasulullah yang paling ini 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman Bin Auf yang bisa kita petik pelajarannya 1. Berani Memulai UsahaKisah Abdurrahman bin Auf radhiallahu’anhu di atas, memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana seorang Abdurrahman bin Auf memulai usahanya. Diawali dengan tangan kosong hampir tanpa modal / tanpa harta modal yang banyak beliau memulai usaha, hingga perlahan menjelma menjadi bisnis yang besar dengan harta yang seorang pengusaha yang sukses tidak lepas dari mental yang kuat, kemauan, kesungguhan/keuletan, sifat pantang menyerah, dan manajemen yang baik dari sisi keuangan serta pengelolaan dan semangat yang besar, merupakan modal awal yang dibawa Abdurrahman untuk mulai merintis sebuah usaha. Ia hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tanpa membawa perbekalan sedikitpun. Namun mampu mengambil peluang yang ada dan mengatur strategi agar perdagangannya di pasar menjadi bagi para pemula dalam berbisnis, lintasan pikiran tentang kemungkinan gagal dari bisnis yang akan dirintisnya merupakan pertanyaan yang kerap menghantui. Tidak jarang pikiran seperti itu membatasi ruang gerak, hingga membatalkan niat untuk mulai dalam usaha merupakan sebuah keniscayaan, akan tetapi bukan berarti kita kemudian menjadi takut, dan berhenti untuk selalu mecoba. Menghitung-hitung untung rugi, peluang, dan strategi dalam memulai usaha itu tetapi terlalu banyak perhitungan, akan cenderung menyebabkan kita takut untuk mencoba. Lebih baik mencoba walaupun kemungkinan akan gagal daripada tidak mencoba samasekali. Jangan juga lupakan untuk selalu mencari ilmu. Khususnya bagi para pemula, carilah ilmu untuk belajar bisnis untuk pemula, yang bisa mengarahkan dan membimbing Anda dari awal membangun sederhananya Mencoba usaha = 50% gagal atau 50% berhasilTakut / tidak mau mencoba = 100% gagal2. Jujur dan SabarKejujuran merupakan landasan utama bisnis seorang Abdurrahman bin Auf. Tak heran jika para pelanggannya menjadi puas dan memiliki kepercayaan yang tinggi kepadanya. Sehingga mereka senantiasa membeli barang dagangan yang dijual oleh Abdurrahman bin berdagang tidak disertai dengan kejujuran, maka barang yang kurang bagus kita katakan bagus. Efeknya adalah kekecewaan pelanggan, dan kedepannya mereka tidak akan pernah membeli barang dari kita lagi. Bukan hanya itu, pemberitaan dari mulut ke mulut pun menjadi efek yang sangat besar terhadap laris atau tidaknya barang dagangan yang puas dengan pelayanan dan kualitas barang yang kita jual, akan menyampaikannya kepada orang lain. Begitu pula mereka yang tidak puas, akan menyampaikannya juga kepada orang juga harus disertai dengan kesabaran, karena ketika berdagang maka sudah sangat jamak apabila dagangan kita kadang laris kadang juga sepi. Jika dagangan sepi pembeli, maka yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi atas faktor-faktor penyebab dagangan berhenti ditengah jalan ketika barang tidak laku. Jika tidak bisa dipertahankan maka ganti barang dagangan dengan sesuatu yang dibutuhkan di barang dagangan laris manis, dan kita mendapatkan keuntungan, maka jangan langsung dihabiskan untuk memenuhi keinginan-keinginan kita. Bersabarlah, pikirkan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya, dengan hasil bin Auf ketika mendapatkan keuntungan, beliau menabungnya dan sebagiannya diputar kembali untuk modal. Begitu seterusnya sehingga lama kelamaan keuntungannya Susun Strategi Untuk Menarik CostumerSenantiasa mengamati pasar, dengan melakukan observasi mengenai keadaan konsumen. Jika kita hidup di lingkungan petani beras, maka jangan menjual beras kepada mereka, karena mereka pun pasti punya beras, tetapi cari dagangan yang barang-barang yang dibutuhkan di masyarakat menjadi tolak ukur, apa yang akan kita perjual-belikan. Sehingga kita bisa menghitung-hitung untung kita memiliki pesaing, karena ada pengusaha lain yang menjual barang dagangan yang sama, maka berusahalah tampil berbeda. Buatlah desain tempat usaha yang lebih menarik, bersih serta barang dagangan kepada para konsumen dengan melalui iklan, brosur, spanduk, dll. Manfaatkanlah teknologi terkini untuk semakin mendekatkan diri kepada para pelanggan, sehingga pelanggan merasa nyaman dan tertarik dengan perusahaan Pertahankan Kualitas BarangSatu hal yang juga kadang dilupakan oleh para pedagang adalah, tidak menjaga kualitas barang, karena ingin meraih keuntungan yang lebih banyak. Ini merupakan sebuah kekeliruan besar yang harus sedikit konsumen yang melihat kualitas barang, walaupun sedikit lebih mahal dari pedagang yang lain. Pada awalnya, mungkin keuntungan yang diperoleh menjadi sangat tipis, akan tetapi, jika kualitas barangnya baik, maka pelanggan akan tetap datang walaupun harganya Manajemen KeuanganFaktor penting lain dalam usaha adalah manajemen keuangan yang baik, perhatikan modal yang dikeluarkan dan pemasukan keuangan, termasuk didalamnya membuat laporan perkembangan keuangan perusahaan melalui neraca debet dan kredit usaha yang sedang seperti Abdurrahman bin Auf yang memiliki harta melimpah tidak terlepas dari manajemen keuangan yang baik dan tersusun rapi. Beliau juga pasti membuat pembukuan yang baik dalam setiap usaha yang besar yang beliau raih dari perdagangannya tentunya tidak beliau lakukan sendiri. Akan tetapi, ada sejumlah pegawai yang turut membantunya dalam menjalankan struktur perusahaan, termasuk juga fungsi dalam mengurusi masalah keuangan Memperhatikan Kesejahteraan KaryawanKesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan bisnis, agar karyawan yang sudah dibina dan dipercaya perusahaan tidak pindah ke perusahaan lain. Menjaga motivasi dan semangat kerja, serta meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan merupakan faktor penting dalam sebuah menjaga loyalitas karyawan ini, perusahaan hendaknya memberikan kompensasi kesejahteraan yang lengkap yang mampu membuat karyawan merasa nyaman bekerja pada yang diberikan oleh perusahaan tentunya akan sangat bermanfaat bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka dan keluarganya. Program kesejahteraan karyawan merupakan salah satu strategi perusahaan yang harus dilakukan dengan tetap berazaskan pada peraturan yang berlaku, keadilan dan kelayakan sesuai dengan kemampuan sampai karyawan terlantar karena tidak diperhatikan, dan memberikan gaji yang tepat agar mereka bisa sejahtera. Seperti sabda Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam. Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dan Thabrani telah meriwayatkan dari Jabi radhiallahu anhu serta Abu Ya’la juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,أَعْطُوا الأَجِيْرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.”7. Menggenggam Dunia dengan Tangan Bukan Dengan HatiMeskipun termasuk sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf tetap berprilaku sederhana dalam hidup kesehariannya. Ia tidak silau dengan harta yang dimilikinya. Seluruh harta yang ia punya tidak membuat dirinya tertipu dan tidak pula mengubah seorang Abdurrahman bin Auf dalam kesehariannya, seringkali membuat banyak orang yang tidak bisa membedakan, antara beliau dengan para budaknya ketika berjalan bin Auf mampu meletakkan dunia dalam genggaman tangannya, bukan meletakkannya dihati. Sehingga ketika hartanya diinfakkan, beliau dengan sangat ikhlas dan rela melepaskannya dan tidak merasakan kerugian sedikit Bersedekah Untuk JihadTak bisa kita pungkiri lagi bahwa saat ini, kaum muslimin butuh orang-orang Islam yang dengan ikhlas menginfakkan harta serta jiwanya untuk berjihad fi sabilillah. Tidak melulu berperang dengan dengan senjata, namun ikhlas dan rela untuk berperang dengan menginfakkan harta-harta satu pondasi kesuksesan bisnis Abdurrahman bin Auf adalah keikhlasannya dalam menginfakkan harta bendanya, bahkan jiwanya, untuk jihad fi sabilillah, jihad di jalan Allah juga artikel buku “Jackpot Rezeki“, yang membahas tentangrahasia rezeki berkah dan berlimpahFirman Allah SWT dalam Al Quran “Wahai orang2 beriman, apabila kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” QS. Muhammad 7Demikianlah 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman bin Auf yang dapat dipelajari, dan dijadikan contoh teladan bagi para pebisnis / entrepreuner muslim. Semoga semakin banyak pebisnis muslim yang bisa mengikuti jejak Abdurrahman bin Auf, dan menginfakkan hartanya untuk jihad fi sabilillah. ditulis ulang dari group Kajian WA ISLAMADINA channel telegram kajianIslamadina
Sungguhbanyak teladan yang dapat direngkuh dari sepak terjang bisnisnya. Salah satunya adalah pada prinsip manajemen bisnis yang dipegang kuat dan diterapkan secara konsisten dan penuh komitmen sebagai berikut. Tidak sekadar mencari uang, melainkan mencari ridha Allah saja Inilah yang menjadikan beliau berbeda dari pelaku bisnis lainya pada masa itu.
Pebisnis ilustrasi. JAKARTA - Bagi pengusaha Muslim, nama Abdurrahman bin Auf tentu saja tidaklah asing. Nama sahabat nabi yang sangat kaya ini banyak dijadikan inspirasi dalam menjalankan bisnisnya. Sebab, sahabat yang satu ini bukan sekadar pengusaha yang kaya raya. Namun, ia juga seorang ulama zuhud, seorang veteran perang Badar yang gagah berani, dan seorang penyantun yang kedermawanannya sulit tertandingi. Dalam penuturan KH Hafidz Abdurrahman, semasa hidupnya Abdurrahman bin Auf telah membebaskan 50 ribu budak, membelanjakan separuh hartanya semasa hidup Nabi, dan menyan tuni istri Nabi sebesar 40 ribu dinar. Bukan hanya itu, ia juga memfasilitasi perjuangan Nabi dengan 500 ekor kuda dan 500 ekor unta. Untuk siapa pun yang telah menjatuhkan pilihan sebagai pengusaha Muslim, sudah seharusnya jika ia memiliki kesediaan dan kesadaran yang besar untuk belajar dari kiat bisnis sang pengusaha ulama ini. Seperti apa kiat bisnis Abdurrahman bin Auf yang pantas kita jadikan inspirasi dan teladan? BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
cara bisnis abdurrahman bin auf
Setelahpenolakan, yang diminta oleh Abdurrahman bin Auf adalah ditunjukkan letak pasar. Kemudian setelah mengetahui letak pasar beliau langsung membeli bahan-bahan mentah untuk dijadikan keju dan mentega untuk dijual keesokan harinya. 2. Memulai Usaha dari yang Dikuasai Sering kita mendengar "Carilah bisnis yang merupakan passion kita". Jakarta - Ada 6 cara bikin bisnis sukses ala Sahabat Abdurrahman bin Auf. Saudagar di zaman Nabi SAW ini terkenal dengan kepandaiannya berwirausaha dan Abdurrahman bin Auf memulai bisnisnya dari nol. Namun, karena dia sering melakukan terobosan tak terduga justru membawanya kepada kenapa sih dia selalu bisa meraih kesuksesan dalam bisnis? Berikut Langit7 rangkum cara bisnis ala Abdurrahman bin Juga Kiat Sukses Abdurahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Sangat Kaya1. Margin kecilAbdurrahman berprinsip kepada margin keuntungan yang kecil. Namun, dia fokus pada kuantitas penjualan produk yang itu dilakukannya agar cash flow dalam bisnis bisa berjalan sesuai perencanaanya. Dia juga menghindari kerugian dengan melakukan cara TunaiSeperti telah dijelaskan, Abdurrahman bin Auf menginginkan cashflow bisnis yang cepat. Sehingga dia bisa memutar keuntungannya untuk menambah produk dagang yang berfokus pada margin kecil, Abdurrahman juga selalu mengedepankan pembayaran tunai. Dengan begitu, dia bisa menggunakan uang tersebut sebagai modal tambahan dan melakukan IntegritasUmat Islam pasti tahu, saat hijrah ke Madinah, Abdurrahman tidak memiliki uang sepeser pun. Namun, dia pergi ke pasar dan berupaya mencari apa yang bisa menjalin kerja sama kepada salah seorang pengrajin alat pertanian di Madinah. Di mana Abdurrahman mengambil barang tersebut untuk turut membantu menyetor kepada pengrajin tersebut ketika barangnya laku dijual. Kegigihannya itu membuatnya bisa membangun kiosnya sendiri di pasar dalam waktu kurang dari salah satu terobosan yang dilakukannya. Saat orang lain tidak terpikirkan melakukannya, tapi Abdurrahman dengan modal keyakinan dan kepercayaannya bisa mengembangkan juga menjalin kerja sama dengan seorang pemilik lahan. Lantas membangun kios-kios pasar dan menyewakannya kepada orang Abdurrahman bin Auf, modal integritas jauh lebih penting ketimbang uang. Itu jugalah yang membuat Abdurrahman bin Auf mendapatkan kesuksesan bisnis yang luar SolusiAbdurrahman tidak pernah berfokus pada kompetitornya. Tapi dia selalu mengamati apa yang menjadi kebutuhan menghadirkan produk dan jasa yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat Madinah saat itu. Sehingga dia selalu mendapati banyak konsumen, baik itu produk ataupun jasa seperti penyewaan kios BerkahSebagai salah satu orang yang dekat dengan Rasulullah SAW, orientasi bisnis Abdurrahman tidak hanya soal keuntungan, melainkan juga saja, ketika seluruh petani kurma mendapati hasil panennya yang busuk dan tak laku terjual karena sedang berjihad di perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf justru memborong seluruh kurma busuk yang pun tahu bahwa kurma itu tak laku untuk dijual. Namun karena berniat untuk menolong saudara muslim dari kerugian, dia memborong seluruh kurma busuk yang ada dan membayarnya dengan harga tulus itu dibalas oleh Allah SWT dengan mendatangkan utusan dari Yaman. Utusan itu sengaja datang untuk mencari kurma busuk sebagai bahan untuk terciptalah kesepakatan transaksi antara Abdurrahman bin Auf dengan utusan itu. Bahkan, kurma busuk itu dibeli dengan harga 10 kali situlah ketika niat mencari berkah, maka pertolongan Allah akan datang dari tempat yang tak KualitasSelain kuantitas, Abdurrahman bin Auf juga hanya mau menjual produk yang berkualitas. Alasannya, produk berkualitas ini akan memberikan kepuasan begitu mereka akan kembali lagi dan menjadi loyal konsumen. Sahabat juga bisa mencontoh hal ini dengan memberikan kepuasan pelanggan dari produk dan layanan pelanggan kecewa, bisa dipastikan mereka akan enggan untuk kembali bertransaksi loh.bal
Padahalini merupakan salah satu kunci belajar bisnis dari Abdurrahman bin Auf yang sukses menjadi pedagang dengan modal yang kecil. Dengan sikap yang jujur maka akan menjaga hubungan kita dengan para pelanggan yang selama ini bekerjasama dengan kita. Menjaga kepercayaan akan membuat pelanggan-pelanggan baru mulai berdatangan.
Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf — Kesuksesan dalam bisnis tentu menjadi impian banyak orang. Berbagai macam cara dilakukan untuk bisa membangun jalan menuju kesuksesan. Salah satu cara mendapat keuntungan ialah dengan berdagang sebagaimana anjuran dari rasulullah SAW. Bahkan saat zaman Rasulullah pun, berdagang merupakan salah satu bisnis yang mampu mengantarkan para Sahabat untuk menuju kesuksesan hidup di dunia. Jika Anda ingin sukses dalam berdagang, maka bisa mencobatips kesuksesan berdagang satu ini. Ada seorang sahabat nabi yang sangat terkenal karena kepandaiannya dalam berdagang yaitu Abdurrahman bin Auf Radhiallahu’anhu. Kita bisa belajar bisnis dari Abdurrahman bin Auf karena kisah suksesnya tidak perlu diragukan lagi. Abdurrahman bin Auf adalah salah satu contoh cerminan keberhasilan seseorang dalam menjalankan bisnis. Memulai kembali petualangannya setelah sempat down oleh keadaan demi mempertahankan keimanan dan keyakinannya, ia berhasil membalikkan semua persepsi dan keadaan yang sebelumnya sama sekali tidak memihak ke dalam hidupnya. Dengan kiat-kiat bisnis di atas, ia menjelma menjadi seorang saudagar kaya dengan hati yang mulia. Kekayaannya sama sekali tidak membuat beliau jumawa. Abdurrahman bin Auf, adalah salah satu sahabat nabi dengan harta kekayaan yang sangat luar biasa. Bahkan harta kekayaannya diyakini telah melampaui tokoh pebisnis sukses di dunia saat ini. Akan tetapi di balik kekayaannya tersebut tidak ada tersirat dalam hati beliau untuk ingkar dan diperbudak oleh harta hasil kerja kerasnya. Ia selalu menyisihkan kekayaannya untuk disedekahkan Sebenarnya bagaimana tips sukses ala Abdurrahman bin Auf’? Apa saja sih kiat-kiat sukses yang diterapkan oleh Abdurrahman bin’Auf hingga meraih kesuksesan yang luar biasa. Bagi Anda yang penasaran bisa menyimak ulasan dari Kasensor yang dibawakan oleh Ustadz Rayk Manggala. Kasensor adalah singkatan dari Kajian Senin Sore yang merupakan program rutin dari Evermos yang berisikan kajian islam mengenai niaga. Langsung saja kita simak ualsan artikel berikut ini. Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf1. Melihat pasar yang dituju2. Negosiasi3. Menciptakan Pasar Yuk, Subscribe Sekarang Juga!4. Tidak menjual barang dalam kondisi Hutang5. Mengambil Keuntungan Secukupnya6. Menjual barang yang berkualitasRelated posts Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf 1. Melihat pasar yang dituju Langkah bisnis yang harus dilakukan terlebih dahulu yakni Tentukan target pasar. Abdurrahman bin Auf mencoba untuk mempelajari seperti apa profil konsumen yang ada di Kota Madinah atau Yastrib. Sehingga beliau mampu menargetkan konsumen yang dituju dan menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulai geliat bisnisnya. Nah jika Anda ingin memulai bisnis, sebagai langkah awal kamu wajib untuk menargetkan pasar yang akan dituju. Sehingga Anda bisa terfokus terhadap pengembangan objek bisnis untuk menyasar target market Setelah mengetahui lokasi pasar, Abdurrahman Bin Auf melakukan riset, mencari tahu produk apa yang paling laku di pasar Yastrib, dia menemukan bahwa cangkul adalah produk yang laris di pasar Yastrib. Masyarakat Yastrib memiliki pekerjaan utama berkebun, maka cangkul adalah produk yang paling banyak dicari. Cara pertama yang harus dilakukan jika anda hendak memulai bisnis tanpa modal adalah mulailah melihat kebutuhan pasar, cari tahu kebutuhan masyarakat, temukan produk yang tepat dengan kebutuhan pasar. 2. Negosiasi Abdurrahman Bin Auf mencari pedagang besar produk cangkul untuk diajak kerjasama. Kemampuan negosiasi membuat dia bisa melakukan bayar mundur cangkul yang diambilnya. Beliau memulai dari 5 cangkul perhari, sampai akhirnya memiliki kios di pasar yastrib. Cara kedua, memiliki kemampuan negosiasi. Anda bisa mencari distributor sebuah produk untuk anda jual kembali kemudian diajak kerjasama. Untuk Memiliki kemampuan negosiasi, anda harus menjadi pribadi yang jujur dan tanggung jawab. 3. Menciptakan Pasar Abdurrahman Bin Auf melihat lahan di pasar Yastrib sudah penuh dengan pedagang, dia memiliki ide untuk menciptakan pasar yang berdekatan dengan pasar utama untuk memenuhi permintaan pembeli. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Cara ketiga, melihat peluang dan menciptakan pasar, jika anda sudah tahu apa yang sangat dibutuhkan pembeli, maka segeralah membuat pasar. Di zaman yang serba digital, anda bisa menciptakan pasar sendiri dengan memanfaatkan media sosial, dan website. 4. Tidak menjual barang dalam kondisi Hutang Dalam berbisnis, Abdurrahman bin Auf tidak pernah menjalankannya dalam kondisi berhutang. Dengan kemampuan negosiasi dan komunikasi yang baik, ia berhasil menjalankan metode bisnis yang sangat efektif dan tidak terbebani oleh hutang. Nah Anda bisa coba untuk menerapkannya. Jika kamu memang mau mencoba untuk berbisnis, tidak perlu mencari biaya untuk berhutang atau semacamnya, 5. Mengambil Keuntungan Secukupnya Dalam berbisnis Abdurrahman bin Auf tidak mengambil keuntungan yang banyak. Beliau lebih mementingkan kuantitas barang yang terjual dalam proses transaksi dibandingkan dengan kuantitas profit yang diperoleh dari satu kali transaksi jual beli. Karena dengan metode tersebut maka mobilitas bisnis akan stabil serta mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen. 6. Menjual barang yang berkualitas Bagi saya pribadi, kualitas barang yang kita jual adalah bagian dari sikap tanggung jawab seorang pebisnis. Antara penjual dan pembeli pada dasarnya saling menguntungkan dan membutuhkan. Mereka para konsumen menyiapkan uang untuk hal yang mereka butuhkan dan kita selaku produsen atau penjual menyediakan semua kebutuhan tersebut dan mendapatkan imbalannya. Sebagai implementasi atas rasa tanggung jawab kita sebagai pebisnis, sangat terlihat dari upaya kita dalam menyediakan barang yang berkualitas. Abdurrahman bin Auf tak ketinggalan untuk menerapkan kiat yang satu ini. Beliau sama sekali tidak pernah menjual barang-barang dengan kualitas rendah atau cacat sekali pun. Demikianlah ulasan mengenai Tips sukses ala Abdurrahman bin Auf. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Jangan lewatkan episode kasensor lainnya di Youtube Evermos setiap Hari Senin Sore. Simak Artikel menarik lainnya di situs Blog Evermos Related posts
Tipsbisnis kali ini membahas rahasia sukses bisnis ala Abdrurrahman bin Auf.Banyak yang penasaran tentang cara bisnis Abrurrahman bin Auf. Bahkan, beberapa Kesuksesan membangun sebuah bisnis tentunya menjadi impian semua orang. Berbagai macam cara dilakukan untuk bisa membangun tangga-tangga untuk menuju kesuksesan. Bahkan ada banyak sekali pelatihan-pelatihan bagi para pebisnis pemula yang diikuti. Memang dari pelatihan kita akan mendapatkan motivasi baru untuk memulai sebuah bisnis. Salah satu model bisnis yang memiliki prospek kesuksesan cukup baik adalah menjual produk. Bahkan saat zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, berdagang merupakan salah satu bisnis yang mampu mengantarkan para Sahabat untuk menuju kesuksesan hidup di dunia. Ada seorang sahabat yang sangat terkenal karena kepandaiannya dalam berdagang yaitu Abdurrahman bin Auf Radhiallahu’anhu. Kita bisa belajar bisnis dari Abdurrahman bin Auf karena kisah suksesnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Saat hijrah ke Madinah Abdurrahman begitu dekat dengan Sa’ad bin Rabi Al Anshari Radhiallahu’anhu. Sa’ad merupakan penduduk Madinah yang memiliki net worth cukup besar di kawasan Madinah. Kebaikan warga Madinah memang tidak perlu diragukan lagi, Sa’ad menawarkan kepada Abdurrahman untuk memberikan setengah dari harta kekayaannya dan menceraikan istrinya untuk kemudian dinikahkan dengan Abdurrahman. Namun dia menolak tawaran tersebut walaupun harta yang dihibahkan cukup besar. Dia hanya meminta Sa’ad untuk memberitahu kemana arah menuju pasar. Mulai saat ini dia berdagang dan mendapatkan banyak sekali keuntungan dan setiap hari selalu berkembang dan terus semakin banyak. Keberanian Memulai Bisnis Kisah sukses seorang sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bisa kita contoh untuk membangun sebuah bisnis. Kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis adalah berani untuk melangkah lebih maju untuk membuka bisnis. Sahabat Abdurrahman bahkan saat sampai di Madinah tidak memiliki harta apapun dan berkat keberaniannya, dia mulai berdagang dan mengumpulkan banyak harta. Untuk bisa menjadi seorang pengusaha atau pebisnis yang sukses, perlu membangun mental tidak gampang menyerah, berani memulai dan tentunya manajemen yang baik. Semua unsur-unsur ini akan saling mendukung satu sama lain ketika kita mendirikan sebuah bisnis. Untuk itu mulailah berani untuk memulai bisnis walaupun ada resiko mengalami kerugian. Bahkan kerugian dalam berbisnis merupakan suatu keniscayaan yang akan datang. Kita harus siap untuk menerima resiko tersebut jika ingin sukses dalam berbisnis. Yang perlu kita lakukan adalah selalu melakukan analisa pada bisnis yang kita jalankan mengenai keuntungan dan kerugian, peluang usaha dan juga strategi bisnis. Sehingga semua akan berjalan sesuai dengan apa yang kita analisa dan rencanakan. Kemauan yang keras untuk bisa sukses menjadi pebisnis akan membuat kita lebih tahan banting. Banyak sekali bisnis pemula yang selalu ingin sesuatu yang instan, padahal kesuksesan bukan merupakan hal yang instan. Kita perlu melakukan banyak hal dan jatuh bangun untuk kemudian mencapai kesuksesan seperti apa yang kita impikan. Pertahankan Kejujuran dan Kesabaran Banyak sekali yang mengabaikan sifat pada diri yang baik seperti jujur dan sabar. Padahal ini merupakan salah satu kunci belajar bisnis dari Abdurrahman bin Auf yang sukses menjadi pedagang dengan modal yang kecil. Dengan sikap yang jujur maka akan menjaga hubungan kita dengan para pelanggan yang selama ini bekerjasama dengan kita. Menjaga kepercayaan akan membuat pelanggan-pelanggan baru mulai berdatangan. Perlu kita ketahui jika tidak menerapkan kejujuran dalam berbisnis, maka bisnis kita tidak akan bertahan lama. Bayangkan jika kita menjual sebuah produk dan kita tidak mengatakan sesuai apa yang terjadi, maka para pelanggan akan kecewa dan tidak lagi membeli produk kita. Dampak yang paling buruk adalah pelanggan akan memberikan peringatan kepada rekannya kalau produk kita tidak sesuai dengan yang dipasarkan. Maka otomatis bisnis yang kita bangun akan hancur. Menyusun Rencana Bisnis Mungkin banyak dari kita yang tidak begitu memperhatikan apa saja yang akan kita lakukan pada bisnis yang kita bangun. Untuk bisa sukses dalam bisnis, kita perlu melakukan rencana jangka menengah dan panjang pada bisnis tersebut. Usahakan untuk selalu mengamati kondisi pasar agar mengetahui apa saja yang sering dilakukan oleh konsumen. Untuk sukses dalam berbisnis kita perlu memulai dengan produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Jangan takut untuk melakukan persaingan dengan orang lain karena itu merupakan hal yang biasa dalam berbisnis. Kita bisa membangun usaha yang jauh lebih berbeda dengan pesaing kita agar bisa menarik para pelanggan. Marketing yang baik juga akan memberikan dampak signifikan untuk keberlanjutan bisnis yang kita bangun. Kita juga perlu merencanakan alur bisnis jika terjadi sesuatu pada pasar semisal harga bahan baku yang mulai melonjak. Banyak sekali para pebisnis yang mengabaikan kualitas produk mereka karena harga bahan baku yang naik. Untuk itu kita perlu sebuah rencana bisnis apa yang akan dilakukan jika misalnya bahan baku naik atau permintaan pasar mulai turun. Beberapa pembelajaran bisa kita dapatkan dari kisah hidup seorang sahabat yaitu Abdurrahman bin Auf. Kita bisa memulai dari sekarang prinsip-prinsip hidupnya untuk bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis. Selain melakukan berbagai hal jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah untuk dilimpahkan rezeki dan dilancarkan dalam berbagai bisnis. Continue Reading
Lalu bagaimana cara bisnis Abdurrahman bin 'Auf sehingga sukses besar? Berikut ini terdapat 5 langkah tersebut, diantaranya: Awali dari pasar; Hal yang dilakukan Abdurrahman bin 'Auf saat memulai bisnisnya di Madinah yaitu meminta untuk ditunjukkan lokasi pasar. Mengawali bisnis dapat dilakukan dengan mengenali pasar.
Perniagaan yang sukses menjadi impian hampir setiap orang yang berniat memiliki usaha. Baik itu usaha kecil ataupun usaha skala besar akan membutuhkan strategi bisnis yang sukses. Berbisnis tentu di lakukan dengan berbagai tahapan dan perencanaan terlebih dahulu dan dapat berkaca dari pengalaman yang pernah membuahkan kesuksesan. Adalah sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, Abdurrahman Bin Auf sepanjang hayatnya berprofesi menjadi pedagang muslim yang sukses pada zamannya. Pada kajian Kasensor sebelumnya yaitu, “Tips Sukses Abdurrahman Bin Auf, Sahabat Nabi yang Menjadi Pebisnis Sukses.” pada Senin 10/1/2022 sudah membahas 4 tips sukses sebelumnya yang akan kita simak dalam artikel berikut. Siapa Abdurrahman Bin Auf itu?Abdurrahman Bin Auf, Sosok yang Dikenal sebagai Saudagar Muslimوَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَPernah Berinfak hingga 16 MilyarYuk, Subscribe Sekarang Juga!Tiga Poin Strategi Kesuksesan Bisnis Abdurrahman Bin Auf1. Memilih Target Pasar2. Stalking, Mengetahui Kebutuhan Pasar3. Tahu Level dan Tingkatan Harga yang Tepatيٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًاRelated posts Siapa Abdurrahman Bin Auf itu? Rayk Manggala Syah Putra selaku anggota Sharia Council Evermos sebagai pemateri dari Kajian Senin Sore KASENSOR kali ini berjudul “Strategi Bisnis Sukses Ala Abdurrahman Bin Auf Radhiyallahu Anhu Part 2” di Senin, 17/1/2022 sore lalu. Menurutnya, salah satu sahabat Nabi yang terjamin masuk syurga tersebut juga patut menjadi contoh bagi para pebisnis masa kini yang di anugerahi kekayaan oleh Allah Ta’alla. Abdurrahman Bin Auf memiliki nama lengkap Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin Abu bin Harits bin Zuhrah bin Killab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay, Al-Qurasyi Az-Zuhri Al-Makki dan Al-Madani. Ia di lahirkan di Makka pada tahun gajah, dengan usia lebih muda sepuluh tahun dari usia Rasullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan lebih tua 3 tahun dari Umar bin Khattab. Sebagai salah satu Assabiqunal Awwalun atau orang-orang pertama yang menerima ajaran Islam dalam hidupnya sehingga mengetahui seluk beluk rintangan dakwah dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Abdurrahman Bin Auf, Sosok yang Dikenal sebagai Saudagar Muslim Pada kajian KASENSOR sebelumnya, Rayk Manggala Syah Putra di pandu bersama Host Mas Pri membahas empat tips sukses berdagang ala Abdurrahman Bin Auf. Ada terdapat 4 bahasan yaitu Thoriqul Haq, Al-Iman, Al Istianah dan Istifadah sebelumnya dalam strategi bisnis sukses ala Abdurrahman bin Auf. Rayk Manggala Syah Putra memberikan pernyataan bahwa sebagai pengusaha muslim kita seharusnya bercermin pada sejarah, “Kita berusaha bercermin dengan sosok beliau Abdurrahman bin Auf dan mengambil pelajaran dari sosok beliau, rasanya role model satu ini paling cocok karena banyak sejarah yang mengungkapkan fakta positif seputar beliau.” Motivasi yang dapat kita ambil tentunya sebagai seorang muslim dapat meyakini bahwa seseorang yang mendapat kekayaan di sebabkan karena kedermawanannya dan keimannannya sehingga rahmat Allah tersebut turun kepadanya. Ternyata dalam AL-Quran sendiri telah menginformasikan kepada kita bahwasanya mencari rezeki itu sebagian merupakan modal akhirat juga. Hal tersebut terdapat dalam surah Al-Qasas ayat 77 yang berbunyi sebagai berikut, وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ Yang artinya ”Dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” “Allah Subhannallahu Wa Ta’ala berfirman di sini carilah apa yang telah Allah anugerahkan, dengan tujuan utamanya mencari kebahagiaan di akhirat dan jangan lupakan bagian dari kita bahwa ada kenikmatan dunia bagian dari porsi yang benar.” lanjutnya. Jadi, yang perlu kita pahami dari dialog tersebut adalah bahwa mencari kekayaan bukanlah hal yang di larang dalam Islam. Islam sendiri juga menganjurkan bagi para pemeluknya untuk mencari keberkahan dari rezeki yang di dapat, bukan dalam artian sombong atau sengaja berlebih-lebihan. “Parameter zuhud itu adalah orang yang meletakkan dunia itu di tangan bukan di dalamnya hatinya.” kata anggota Sharia Council Evermos itu. Pernah Berinfak hingga 16 Milyar Selain amal sholehnya yang mendorong gerak peradaban Islam pada masanya, Abdurrahman Bin Auf juga memiliki sifat yang sangat dermawan. Baginya, harta yang dimiliki tidaklah berarti apa-apa dan ini dapat menjadi role model bagi kita sebagai pengusaha yang bertekad untuk sukses dunia dan akhirat nantinya. “Kalau infak itu dia tidak hanya mengeluarkan 100 ribu 200 ribu tetapi sudah ribuan dinar. Bahkan ketika saya membaca kitab berkaitan dengan Abdurrahman bin Auf beliau menginfakkan hartanya sekitar dinar, yah anggaplah satu dinar itu setara 4,25 gram emas sekarang dan 1 gram emas sudah satu juta.” Mas Pri menambahkan, “Jadi 16 milyar rupiah untuk infak ya. Masya Allah.” Bayangkan, adakah dari kita yang pernah berinfak dengan nilai yang begitu besarnya? Ataukah masih menimbang untung dan ruginya dari harta yang kita sisihkan untuk urusan umat? Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Dari pernyataan dan fakta ini saja dapat membuktikan bahwa amalan yang mungkin kita lakukan tidak berarti apa-apa daripada amalan shalihnya. Dengan berinfak, kita dapat membersihkan harta dan jiwa kita sehingga harta yang Allah titipkan melalui rezeki pekerjaan, perniagaan dan lainnya dapat lebih berkah dan menjadi ladang pahala. Tiga Poin Strategi Kesuksesan Bisnis Abdurrahman Bin Auf Menuju pembahasan yang paling kita tunggu-tunggu yaitu bagaimana cara Abdurrahman Bin Auf dapat menaklukan strategi bisnis sukses agar dapat membuahkan hasil yang melimpah? Mari simak terus artikel berikut untuk mendapatkan jawabannya, 1. Memilih Target Pasar Menurut KH. Hasim Asy’ari ini, cara dalam berbisnis ala Abdurrahman bin Auf ini melakukan metode memilih target pasar terlebih dahulu. Seperti sobat reseller Evermos dapat melihat ketika kita membuka aplikasi, akan melihat menu atur target pasar yang mana dapat memilih produknya apakah mayoritas di minati oleh perempuan, atau laki-laki salah satunya. Kemudian ada juga penetapan ruang lingkup pekerjaan seperti pebisnis, wiraswasta, atau PNS misalnya. Belum lagi juga ada kolom pendidikan terakhir begitu di dalam form untuk menentukan target pasar kita yang akan berguna sekali untuk menjangkau pelanggan di Evermos. “Tujuannya adalah untuk mengetahui pasar, Al-Bukhori juga mengatakan berilmu sebelum kita beramal, maka dari itu penting untuk melihat ilmu terlebih dahulu sebelum beramal. Sama seperti melihat aplikasi Evermos harusnya kita mempelajari terlebih dahulu aplikasinya.” tutur Rayk Manggala Syah Putra. 2. Stalking, Mengetahui Kebutuhan Pasar Strategi bisnis sukses berikutnya adalah dengan mengetahui segala macam informasi yang berkaitan dengan pasar. Terkadang kendala dalam mencari tahu apa kebutuhan pasar dengan kebanyakan melakukan asumsi seperti “kayanya ini bagus” akan tetapi yang harusnya jadi poin penting adalah butuh atau tidak butuhnya. “Kalau sekarang kita sudah lihat ya ada di Google Trend untuk melakukan riset gitu ya misalkan apaan yang laku ini, misalkan.” kata Rayk Manggala Syah Putra. Menurutnya, jika kita sedang menghadapi situasi yang urgent seperti membutuhkan uang kita dapat mencoba untuk menjualkan produk ke pasar dengan melihat kecenderungan pasar. Lebih bagus lagi jika kita mempelajari psikologi konsumen itu sendiri sehingga dapat mudah mengetahui apa yang di butuhkan olehnya dan tepat penawarannya. Cara termudah adalah dengan melakukan stalking pasar, yaitu dengan memperhatikan pasar siapa saja yang menjadi kompetitor dari usaha kita. Selain itu kita jadi belajar siapa saja yang memasok barangnya, distributornya dan dimana celah kekosongannya dari sistem tersebut misalnya untuk kita tawarkan selanjutnya. 3. Tahu Level dan Tingkatan Harga yang Tepat Kemudian mengetahui level dari konsumen dan penentuan tingkatan harga yang tepat, sebab tidak semua konsumen cocok dengan harga pasar di level ekslusif misalkan sebagai strategi bisnis sukses. Nah, salah satu contoh kasus menurut Rayk Manggala Syah Putra adalah ketika kita berjualan kurma. “Misalnya kita jual kurma kualitas rendah dengan target orang-orangnya yang memiliki penghasilan rendah menjadi target marketing, kecuali sebagian orang memiliki kemampuan ekonomi yang sesuai dengan penghasilannya dapat di sesuaikan.” ungkapnya. Selain mengetahui target pasar dengan level harga yang tepat untuk di tawarkan yang tak kalah pentingnya adalah sikap kejujuran. Kita tahu bahwa fenomena asal ada pembeli yang penting dapat uang tetapi menjualkan produk dengan berbohong atau harga tidak sesuai dengan ekspektasinya maka tidak akan membuahkan berkah. Hal ini tercantum dalam Al-Quran di Surah An-Nisa ayat 29, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” Setelah kita menawarkan kepada pembeli dengan mengungkapkan kondisi sebenarnya dari produk yang kita tawarkan dan pembeli ridho terhadapnya maka dapat melakukan transaksi. Dari ayat tersebut memberikan pengajaran bahwa permasalahan harga sudah ada marketnya sendiri, Allah lah yang akan menjamin dari rezeki tersebut dan jangan pernah takut untuk menjualnya. Kesimpulannya apapun rezeki yang sedang kita cari, tidak ada salahnya untuk giat mencapai muslim yang sukses. Sebab dalam Islam kegiatan seperti zakat, qurban dan naik haji juga akan memerlukan biaya tambahan yang dapat kita cari melalui perniagaan yang benar sesuai syariat Islam. Keyakinan kita terhadap Allah yang memberikan rezeki juga akan mempengaruhi ikhtiar kita, maka dari itu jangan menyerah dan tetap semangat untuk berikhtiar bersama Evermos. Belum bergabung dan ingin mencoba ikhtiar agar jadi saudagar muslim yang sukses? Anda bisa klik button di bawah berikut untuk di alihkan ke pendaftaran Evermos, GRATIS! KLIK DISINI UNTUK DAFTAR Demikianlah artikel mengenai “Strategi bisnis Sukses Ala Abdurrahman bin Auf Part II,” Semoga dapat menginspirasi Anda. Sebarkan juga link artikel berikut kepada orang terdekat Anda yang membutuhkannya agar dapat bermanfaat menjalankan ikhtiar di Evermos. Jangan lewatkan artikel menarik lainnya kunjungi Blog Evermos. Related posts
LANGIT7ID, Jakarta - Ada cara untuk membuat produk berbeda dari kompetitor. Diferensiasi produk penting diperhatikan agar bisnis tetap mampu bersaing di tengah persaingan pasar. Diferensiasi produk adalah sebuah cara untuk membedakan produk atau layanan dengan kompetitor. Proses ini membutuhkan detail agar dapat menjadikannya unik dan menarik minat konsumen.

Ketikabisnis Abdurrahman bin Auf berkembang pesat, Nabi SAW sering berpesan, "Wahai Abdurrahman, kamu sekarang menjadi orang kaya dan kamu akan masuk surga dengan merangkak. Pinjamkanlah hartamu kepada Allah agar lancar kedua kakimu." (HR al-Hakim dalam al-Mustadrak). Baca juga : Jilbab, Identitas, dan Ketaatan Ekonomi

BisnisnyaPara Sahabat Nabi. #1 Kecerdasan Abdurrahman bin Auf. #2 Prinsip Dagang Bisnis Sahabat Nabi, Utsman bin Affan. #3 Kedisiplinan Abu Bakar Ash-Shiddiq. #4 Kepiawaian Urwah Al Bariqi. #5 Ketegasan Umar Bin Khatab. Berbisnis Dengan Tiga Sifat Bisnis Sahabat Nabi.

dserjgE.
  • aae0mcn3yq.pages.dev/956
  • aae0mcn3yq.pages.dev/8
  • aae0mcn3yq.pages.dev/302
  • aae0mcn3yq.pages.dev/130
  • aae0mcn3yq.pages.dev/524
  • aae0mcn3yq.pages.dev/566
  • aae0mcn3yq.pages.dev/377
  • aae0mcn3yq.pages.dev/580
  • cara bisnis abdurrahman bin auf