- Islam mengajarkan umatnya untuk hormat dan patuh pada orang tua. Taat dan berbakti pada orang tua itu merupakan salah satu akhlak mulia di sisi Allah SWT. Di dalam Alquran, perintah untuk hormat dan patuh pada orang tua ditempatkan di bawah iman kepada Allah SWT, sebagaimana tergambar dalam surah Al-Isra' ayat 23 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu ... ” QS. Al-Isrā’[17] 23 Dalam setiap kegiatan, terutama perihal penting, seperti bepergian menuntut ilmu, berjihad, atau melakukan perjalanan usaha, dan lain sebagainya, sangat penting untuk memohon rida orang tua terlebih dahulu. Hal ini disebabkan berkah Allah SWT beriringan dan rida orang tua, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Riḍa Allah terletak pada riḍa orang tua, dan murka Allah terletak pada kemurkaan orang tua,” Baihaqi. Selain itu, terdapat tiga hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan sikap hormat dan patuh pada orang tua, sebagaimana dikutip dari uraian "Hormati dan Sayangi Orang Tua dan Gurumu" yang diterbitkan Kemendikbud Pertama, seorang anak berkewajiban menaati perintah orang tua, kecuali dalam perkara maksiat. Kedua, seorang anak berkewajiban menjaga amanah yang diberikan orang tua, baik itu janji, harta yang dititipkan atau harta yang diberikan kepadanya. Ketiga, membantu dan menolong orang tua apabila mereka membutuhkan. Contoh Sikap Hormat dan Patuh pada Orang Tua Sebenarnya, setiap sikap yang dilandasi kasih sayang dan penghargaan kepada orang tua merupakan sikap hormat dan patuh pada mereka. Namun, Islam menegaskan beberapa sikap yang mesti dihindari agar anak memperoleh rida orang tua. Dilansir dari NU Online, seorang anak tidak boleh berkata kasar kepada orang tua, bahkan ungkapan lelah ataupun kekecewaan pun dilarang, seperti kata "Ah". Larangan mengucapkan kata-kata jelek pada orang tua ini tertera dalam Alquran surah Al-Isra ayat 23 " ... Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia,” QS Al-Isra’ [17] 23. Kemudian, jika orang tua sudah meninggal, cara berbakti pada orang tua adalah dengan mendoakan kebaikan kepada mereka, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW "Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya, " Muslim. Hikmah Hormat, Patuh, dan Berbakti pada Orang Tua Terdapat beberapa hikmah bersikap hormat dan patuh pada orang tua sebagai berikut Hormat dan patuh pada kedua orang tua merupakan amal ibadah yang mulia di sisi Allah SWT. Apabila orang tua riḍa atas perbuatan anak, maka Allah SWT pun riḍa. Demikian juga sebaliknya, jika orang tua murka, maka Allah SWT pun murka pada anak tersebut. Di dunia, ganjaran bakti pada kedua orang tua adalah keluasan rezeki dan dipanjangkan umur anak tersebut. Di akhirat, ganjaran bakti pada kedua orang tua dapat menjadikan anak dimasukkan ke surga oleh Allah SWT. Baca juga Bacaan Doa Kedua Orangtua dan Artinya Beserta Doa Sapu Jagat Cara Agar Orang Tua dan Anak Tetap Produktif & Kreatif Saat Pandemi - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita Koesno
Tuhan ajarilah aku untuk mengasihi dan menghormati kedua orang tuaku karena Engkau telah mengasihi aku. Ampunilah segala kesalahanku apabila aku bersalah kepada mereka, dan ampunilah kesalahan mereka apabila mereka bersalah kepadaku dan kepada Engkau. Jadikan aku sebagai anak yang dapat membanggakan Engkau dan kedua orang tuaku. Amin.
- Sebagai seorang anak wajib menghormati orang tua yang sudah membesarkan dan menghidupi kita. Menghormati orang tua, menjadi cara menuju ke surga kelak. Menurut ajaran agam Islam, ada lima amalan yang harus dilakukan saat memuliakan orang tua. Berikut daftarnya, seperti dikutip dari Dalam Islam. Bertutur kata yang baik Menurut hadis Abu Dawud No. 5139, anak wajib bertutur kata yang baik kepada orang tua. Berikut hadits-nya Baca Juga Sederet Amalan Selama Puasa Sebelum Idul Adha 2023, Amalkan Agar Mendapat Berkah "Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu kemudian ibumu sekali lagi ibumu kemudian bapakmu kemudian orang yang terdekat dan yang terdekat." Ilustrasi anak dan orangtuanya. ShutterstockMendoakan Amalan ini menjelaskan bahwa doa sang anak akan menjadi kebahagiaan untuk orang tua-nya. Dengan berdoa, akan mendatangkan kebaikan, sebagaimana yang disebut lewat Surat Al-Isra ayat 24 Wakhfid lahumaa janaahaz zulli minar rahmati wa qur Rabbir hamhumaa kamaa rabbayaanii saghiira. Artinya Baca Juga 4 Larangan Umat Muslim yang Sumbangkan Hewan Kurban Idul Adha 2023, Nomor 2 Wajib Dipatuhi Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." Sebelummerenungkan menghormati orang tua, kita perlu memahami siapakah orang tua menurut Alkitab. Di poin pertama, kita belajar bahwa menurut Alkitab, orang tua bukan Allah. Artinya orang tua adalah salah satu otoritas yang Allah berikan kepada manusia. Di Keluaran 20:12, Allah berfirman kepada umat Israel untuk menghormati orang tuaClaudia Jessica Official Writer Kebudayaan yang terus berkembang seiring zaman membuat pertumbuhan anak berbeda dengan zaman sebelumnya. Misalnya seperti, anak zaman sekarang hidup di zaman digital harus mendapatkan bimbingan dalam menggunakan ponsel pintarnya maupun saat menjelajah di dunia maya. Orangtua tidak hanya bertanggung jawab terhadap kebutuhan jasmani anak, namun mereka juga bertanggung jawab dalam mendidik dan memuridkan anak-anaknya. Berikut ini adalah beberapa Firman Tuhan yang menyebutkan tentang tanggung jawab orang tua kepada anak 1. Mengasihi anak Matius 7 9-10 “Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti?” Tidak hanya mencukupi kebutuhan jasmani mereka, orang tua juga harus terhubung secara emosional. Terdapat tiga kebutuhan utama anak, yaitu terhubung secara fisik dan emosional, diterima dan mendapatkan perhatian dan kepedulian dari orangtua. BACA JUGA Jadi Teladan Bagi Ibu-ibu, Inilah 9 Sosok Ibu yang Luar Biasa di Alkitab 2. Memuridkan anak Amsal 1 7 “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Amsal menyebutkan bahwa permulaan dari segala sesuatu adalah takut akan Tuhan. Hal ini adalah tanggung jawab orang tua untuk memuridkan anak mereka yang Tuhan karuniakan. Di era global saat ini, anak-anak rentan menjadi lebih sekuler karena dipengaruhi oleh pandangan humanisme dan relativitas dunia. Oleh karena itu, orangtua memiliki peran yang besar dalam memuridkan anak di dalam Tuhan sebelum anak dimuridkan oleh dunia. 3. Tidak menyakiti anak Kolose 3 21 “Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” Tidak menyakiti secara fisik, tindakan maupun melalui perkataan adalah kewajiban bagi orangtua. Karena hal ini dapat membuat hati anak menjadi tawar dan tidak dapat merasakan kasih sebenarnya. Yang terburuk, hal ini dapat menyebabkan kepahitan dalam hati anak. 4. Mendoakan anak Tidak ada perintah khusus bagi orangtua untuk mendoakan anak mereka dalam Alkitab. Namun, sejumlah tokoh Alkitab tercatat bahwa mereka berdoa bagi anak-anak mereka. Sudahkah Anda menjadi orang tua yang dikehendaki oleh Tuhan? BACA JUGA 7 Doa yang Dibutuhkan Anak Muda Saat Ini, Parents Doakan Yuk! Sumber berbagai sumber Halaman 1
IlustrasiCara Menghormati Orang Tua yang Sudah Meninggal. Foto: freepik.com. Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Ayah dan ibu merawat putra putrinya dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Sebagai balasannya, setiap anak diwajibkan untuk berbakti kepada kedua orangtuanya.Ayat alkitab ini bisa jadi pedoman dalam merupakan pedoman hidup bagi umat Kristiani. Setiap ayat yang terdapat di dalam alkitab akan memberikan tuntunan bagi umat Kristiani untuk menjadi lebih baik. Bahkan, bukan sekadar tuntunan saja, Alkitab juga bisa memberi kekuatan atau pengharapan ketika kita sedang 'bertarung' menghadapi masalah hidup. Sejumlah ayat yang terdapat dalam alkitab juga memberikan pedoman untuk membuat keluarga jadi saling mengasihi dan diberkati. Apa sajakah itu? Yuk, simak kumpulan ayat Alkitab tentang keluarga ini untuk direnungkan Agar Keluarga Saling Mengasihi dan Menjaga Satu Sama LainSebagai umat Kristiani, kita diminta untuk saling mengasihi satu sama lain, dengan siapa pun itu. Jika dengan orang lain saja kita dianjurkan untuk saling mengasihi, terlebih juga terhadap keluarga sendiri. Tak hanya sekadar mengasihi, sudah sepantasnya kita saling menjaga satu sama lain antar anggota keluarga. Berikut ini adalah ayat alkitab yang memberi petunjuk untuk saling mengasihi dan menjaga dalam keluarga 1 Petrus 38 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati. 1 Yohanes 210 Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Filipi 21-2 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. 1 Korintus 1313 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Roma 1210 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. 2. Saling Mengampuni di dalam KeluargaManusia memang tak pernah luput dari kesalahan. Tak dapat dipungkiri jika ada satu waktu kita menyakiti hati orang tua, pasangan, anak, atau saudara kita. Jika hati merasa sulit mengampuni, cobalah membaca ayat alkitab ini untuk melunakkan hatimu Roma 1410 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Kolose 313 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. 1 Yohanes 420 Jikalau seorang berkata ”Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Efesus 521 Dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus. Imamat 1917 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. 3. Kasih dan Kesetiaan dengan Pasangan4. Kasih dan Saling Menghormati Antara Anak dan Orang TuaMenghormatiOrang Tua, Menyenangkan Allah! Thu, 02/11/2010 - 13:00 — admin. Pendalaman Alkitab untuk Anak-Anak, dari Efesus 6:1-3. Waktunya membaca! Efesus 6:1: "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian." Cara-cara menaati orang tua kita: Ketika orang tua memintamu melakukan sesuatu, janganlah
TORONTO - Partai konservatif yang berkuasa di provinsi New Brunswick, Kanada, pekan ini membuat perubahan peraturan untuk sekolah-sekolah dalam upaya mereka untuk mengakui peran orang tua yang lebih besar dalam pertanyaan-pertanyaan seputar identitas gender. Sayangnya kebijakan ini, menghadapi penolakan dari dalam partai mereka sendiri. Kebijakan sebelumnya, yang berlaku sejak tahun 2020, memerintahkan guru harus menghormati nama dan kata ganti gender yang dipilih oleh semua anak, berapa pun usianya. Selain itu, siswa harus diberitahu oleh orang tuanya. Menteri Pendidikan Provinsi New Brunswick, Kanada Bill Hogan mengumumkan perubahan pada kebijakan tersebut, pada Kamis 8/6/2023. Ia akan menerapkan mulai 1 Juli mendatang. Anak-anak di bawah 16 tahun harus memiliki izin orang tua untuk mengubah nama dan kata ganti gender mereka di sekolah. Perubahan lain pada kebijakan tersebut adalah siswa berpartisipasi dalam kegiatan yang konsisten dengan identitas gender mereka. Ada juga persyaratan baru bahwa kamar kecil yang netral gender harus bersifat pribadi. Pemimpin kelompok Konservatif Progresif New Brunswick, Blaine Higgs, mengatakan perubahan kebijakan tersebut lebih mengakui peran orang tua. Tetapi ia segera mendapat tentangan dari partainya sendiri ketika delapan anggota parlemen, termasuk enam anggota Kabinet, menolak kebijakan ini. Dalam sebuah pernyataan bersama, kedelapan anggota parlemen tersebut mengatakan bahwa mereka mengungkapkan kekecewaan yang sangat besar atas kurangnya proses dan transparansi kebijakan tersebut. Jika para anggota parlemen tersebut menarik dukungan mereka untuknya, Higgs mengatakan ada kemungkinan akan ada pemilu dini. Sebelumnya Perdana Menteri Justin Trudeau, yang menghadiri acara LGBTQ+ di Toronto pada Kamis, menentang langkah tersebut. "Saat ini anak-anak yang memilih transgender di New Brunswick diberitahu bahwa mereka tidak memiliki hak untuk menjadi diri mereka yang sebenarnya, bahwa mereka perlu meminta izin orang tua," katanya. "Anak-anak trans perlu merasa aman, tidak menjadi sasaran para politisi," ujar Trudeau. Debat di New Brunswick mencerminkan debat serupa yang diadakan di Amerika Serikat, di mana hal ini telah menjadi isu budaya antara dua partai utama menjelang pemilihan presiden 2024. Wilayah Indiana telah memberlakukan undang-undang yang mewajibkan guru untuk memberi tahu orang tua, ketika siswa meminta untuk dipanggil dengan nama baru atau kata ganti gender yang berbeda. Sementara di North Dakota telah menyetujui undang-undang yang memperbolehkan guru sekolah negeri dan pegawai negeri untuk mengabaikan permintaan untuk menggunakan kata ganti gender yang diinginkan oleh seorang transgender. sumber ReutersMenghormatidan mengagungkan keduanya, merendahkan diri kepadanya, memuliakannya dengan perkataan atau perbuatan hingga memanggil keduanya dengan namanya, tapi dengan sebutan ayah dan ibu. Berbakti kepada keduanya dengan memberikan makanan dan pakaian, mengobati penyakit hingga menghidari gangguan yang mengusik keduanya.
Ilustrasi orang tua dan anak-anaknya. Foto iStockJelaskan mengapa kita harus menghormati dan mematuhi kepada orang tua! Berikut ini pembahasan dan penjelasan mengenai alasan mengapa harus hormat dan patuh kepada orang Islam mengajarkan kepada umat manusia untuk berperilaku hormat dan patuh kepada orang tua, karena orang tua adalah orang yang paling berjasa dalam hidup. Orang tua berarti ayah dan ibu keduanya yang harus dihormati dan juga dipatuhi. Ayah adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kesejahteraan keluarga di rumah, sedangkan ibu adalah orang yang mengandung dan melahirkan anaknya, kemudian menyusui, merawat dan mendidik hingga tumbuh dewasa. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai alasan mengapa seorang anak harus menghormati dan mematuhi orang tuanya. Simak selengkapnya di bawah Kita Harus Menghormati dan Mematuhi kepada Orang Tua?Ilustrasi seorang ibu yang mengajarkan anaknya membaca Alquran. Foto iStockDalam Alquran Surat An-Nisa ayat 36 diterangkan mengenai perintah berbuat baik kepada orang tua. Ayat ini berbunyi وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙWa'budullaha wa laa tusyrikuu bihii syai`aw wa bil-waalidaini ihsaanaw wa bizil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wal-jaari zil-qurbaa wal-jaaril-junubi wash-shoohibi bil-jambi wabnis-sabiili wa maa malakat aimaanukum, innalloha laa yuhibbu mang kaana mukhtaalan "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."Dalam ayat tersebut, sangat jelas disebutkan bahwa seorang anak harus berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Berbuat baik kepada orang tua menjadi salah satu cara dalam menggapai rida Allah, karena rida Allah tergantung pada rida orang tua, dan murka Allah tergantung kepada murka orang dari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas VIII oleh Muhammad Ahsan dan Sumiyati, orang tua merupakan guru pertama yang mendidik dan mengajari seseorang tentang banyak hal. Orang tua merawat dan menjaga anaknya dari kecil hingga dewasa. Sebagai seorang anak, tentunya harus menghormati dan mematuhi mereka. Ilustrasi orang tua yang bermain dengan anaknya. Foto iStockAdapun alasan mengapa harus menghormati dan mematuhi kepada orang tua adalah sebagai Perintah Allah dalam AlquranBerbuat baik dengan menghormati dan mematuhi orang tua merupakan perintah Allah yang telah jelas tertulis dalam Alquran Surat An Nisa ayat Allah Akan Membuka Pintu SurgaAllah akan membukakan pintu surga bagi anak yang berbakti kepada kedua orang Orang Tua Rela Berkorban demi AnaknyaOrang tua telah berkorban demi anaknya, dari ibu yang 9 bulan mengandung dan membesarkan anaknya, hingga ayah yang terus mencari nafkah untuk Rida Orang Tua adalah Rida AllahJika orang tua meridai anaknya, maka Allah juga akan meridainya. Menghormati dan mematuhi orang tua sama halnya dengan menghormati dan mematuhi dan menghormati orang tua merupakan amalan mulia setelah salat tepat waktu, sesuai dengan hadis yang dijelaskan Nabi Banyak Hikmah yang Akan Allah Berikan Dengan menghormati dan mematuhi orang tua, maka akan mendapatkan banyak hikmah yang Allah berikan, yakni kunci masuk surga, memberi ketenangan hati, memperoleh rezeki yang banyak, dapat menghapus dosa besar, hingga dicintai dan disayangi oleh orang banyak.
2Arti Kata Hormat Dalam Efesus 6:2. Dalam beberapa bahasa, Hormatilah Ayah dan ibumu bisa diungkapkan menjadi, kalian harus menganggap penting ayah dan ibu kalian masing-masing atau kalian harus menghargai dengan sungguh-sungguh ayah dan ibu kalian. Kata hormat, honour ayat 2, berasal dari akar kata (menghormati, atau mengakui kedudukan). 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID BLNtHPlmQYT60lc-KBcNVlvG5pgk3As2ef6IHss8viqvtBkAC3VDlA==riḍaorang tua, murka Allah terletak pada murka orang tua." Namun demikian, sering kali kita saksikan melalui media, betapa sadisnya seorang anak tega menyiksa kedua orang tuanya, kejamnya seorang anak membunuh orang tuanya, dan masih banyak lagi cerita memilukan antara anak dan orang tua yang berujung orang tua menjadi korban.Posted on 27/03/2022 In QnA Ditulis oleh Ev. Denny Teguh Sutandio Leave a comment “Tidak taat” adalah kata yang sering dilontarkan bahkan dengan kasar oleh orang tua kepada anaknya yang menurut perspektif orang tua, si anak melawan mereka. Kata yang sering dilontarkan ini didasarkan pada konsep yang salah tentang menghormati orang tua di mana menghormati orang tua identik dengan menaati orang tua dan selalu menganggap orang tua dan pandangannya pasti benar bahkan melebihi Allah. Bahkan beberapa orang tua “Kristen” mengutip ayat Alkitab di Keluaran 2012, “Hormatilah ayahmu dan ibumu” sebagai ayat favorit untuk mengindoktrinasi anak-anak mereka. Apa definisi yang benar dari menghormati orang tua dan aplikasinya menurut Alkitab? Definisi Orang Tua Menurut Alkitab Sebelum merenungkan menghormati orang tua, kita perlu memahami siapakah orang tua menurut Alkitab. Di poin pertama, kita belajar bahwa menurut Alkitab, orang tua bukan Allah. Artinya orang tua adalah salah satu otoritas yang Allah berikan kepada manusia. Di Keluaran 2012, Allah berfirman kepada umat Israel untuk menghormati orang tua. Menariknya, kalau kita memperhatikan sepuluh perintah Allah, perintah kelima yaitu ayat 12 merupakan perintah pertama dari relasi antar sesama manusia dan perintah pertama dari relasi antar sesama manusia ini hanya dijelaskan di 1 ayat, sedangkan menyembah Allah dijelaskan mulai dari perintah 1-4 ay. 3-11. Ini merupakan indikasi bahwa di dalam memberi perintah-Nya, Ia menempatkan diri-Nya sebagai yang terutama, baru setelah itu manusia dalam hal ini orang tua. Manusia yang disebut pertama kali oleh Allah adalah orang tua. Ini berarti Allah memberi otoritas kepada orang tua untuk dihormati. Apa artinya? John Durham menafsirkan bahwa orang tua adalah alat Allah John I. Durham, Exodus, 291. Sebagai alat Allah, orang tua harus memimpin anak-anak mereka bukan untuk menyembah dan mengasihi orang tua, tetapi menyembah dan mengasihi Allah Ul. 64-5. Di PB, Paulus juga mengajar konsep yang sama yaitu anak-anak harus menaati orang tua “di dalam Tuhan” Ef. 61. Karena orang tua bukan Allah, maka konsekuensi logisnya adalah orang tua merupakan manusia berdosa yang bisa salah baik dalam berkata maupun bertindak. Kesalahan ini bisa terjadi karena mereka mungkin kurang taat pada firman Allah. Oleh karena itu, berhentilah menjadi orang tua yang selalu melabeli anaknya “suka membantah” ketika anak berbeda pendapat dengan orang tua. Membantah tidak sama dengan berbeda pendapat. Anak dapat disebut membantah orang tua ketika orang tua memberi nasihat yang bijaksana, Alkitabiah, benar, dan logis, kemudian anaknya tidak peduli dengan nasihat tersebut bahkan sengaja melakukan apa yang bertentangan dengan nasihat tersebut tanpa alasan yang logis. Namun ketika orang tua memberi nasihat kepada anaknya tentang sesuatu entah dengan alasan maupun tanpa alasan dan anaknya tidak menyetujui nasihat itu dengan alasan yang logis lebih logis dari alasan orang tua, maka ketidaksetujuan si anak tidak dapat dikategorikan sebagai “membantah,” tetapi tidak setuju. Meskipun bisa bersalah dalam berkata maupun bertindak, Alkitab menjelaskan bahwa orang tua diberi mandat oleh Allah sebagai hamba sekaligus wakil-Nya. Apa artinya? Di Mazmur 1273, Firman Tuhan mengajar kita bahwa anak adalah pemberian Allah dan otomatis milik-Nya. Karena anak adalah milik Allah, maka konsekuensi logisnya adalah orang tua adalah hamba Allah yang “tidak mempunyai hak kepemilikan terhadap anak-anak mereka” R. Paul Stevens, Spiritualitas yang Membumi, 46. Meskipun bukan milik mereka, Allah mempercayakan otoritas kepada orang tua sebagai alat atau wakil-Nya yang mempertanggungjawabkan milik-Nya. Beberapa orang tua “Kristen” juga memahami bahwa diri mereka adalah wakil Allah, namun mereka memahami wakil Allah identik dengan Allah di mana semua keinginan mereka harus ditaati mutlak sama seperti menaati firman Allah. Paul David Tripp mengingatkan, “Otoritas yang Anda miliki adalah otoritas sebagai wakil Allah. Wakil Allah tidak memiliki otoritas kepada dan dari dirinya sendiri. Ia punya otoritas hanya karena ia merepresentasikan seorang Raja yang punya otoritas” Paul David Tripp, Bijak Menjadi Orang Tua, 131. Bagaimana cara orang tua menjadi wakil Allah? Pertama, orang tua berperan sebagai perantara yang “membawa anak-anak kepada Allah” yaitu memimpin anak-anak untuk menyembah dan mengasihi Allah lebih dari mengasihi orang tuanya Ul. 64-7 Stevens, Spiritualitas yang Membumi, 47. Selain itu, orang tua juga memimpin anak-anak untuk menggenapkan rencana Allah di dalam kehidupan anak-anak. Tripp mengingatkan kita kembali, “Pengasuhan yang merupakan tugas orang tua sebagai wakil Allah bukanlah dibentuk dan diarahkan oleh minat pribadi, kebutuhan pribadi, dan perspektif budaya. Setiap orang tua diutus untuk melakukan kehendak Allah dalam kehidupan anak-anak mereka. Artinya, dalam bentuk nyata, mengasuh bukan apa yang kita inginkan bagi dan dari anak-anak kita, tetapi apa yang Allah rencanakan dalam anugerah melalui kita kepada anak-anak kita” Tripp, Bijak Menjadi Orang Tua, 12. Dengan kata lain, orang tua diberi mandat oleh Allah untuk mendidik anak-anak mereka untuk percaya kepada Allah, mengasihi-Nya, dan menggenapkan panggilan dan kehendak-Nya bukan kehendak orang tua di dalam kehidupan anak-anak. Cara Menghormati Orang Tua Menurut Alkitab Definisi yang tepat tentang siapa orang tua menurut Alkitab mendorong kita menghormati orang tua dengan tepat menurut Alkitab. Cara menghormati orang tua yang tepat menurut Alkitab, yaitu Pertama, tunduk mutlak kepada firman Allah dan terbuka terhadap pimpinan Roh Kudus. Sebagai komunitas umat Allah, anak harus tunduk mutlak kepada firman-Nya dan terbuka terhadap pimpinan Roh Kudus. Mengapa hal ini penting? Karena tips terpenting menghormati/menaati otoritas yang Allah berikan didahului dengan ketaatan mutlak kepada Allah yang memberi otoritas tersebut. Ketaatan mutlak ini mendorong kita menguji perkataan/tindakan orang tua kepada kita. Ketika kita menguji, kita perlu memohon pimpinan Roh Kudus untuk memahami firman-Nya sekaligus bijaksana bersikap terhadao perkataan atau tindakan orang tua. Kedua, menganggap orang tua kita adalah otoritas yang Allah berikan, namun terbatas. Di satu sisi, orang tua sebagai pemegang otoritas dari Allah memiliki kedudukan yang setara dengan otoritas lainnya seperti guru, bos, polisi, dll, namun tentu saja Allah memberi otoritas khusus kepada orang tua untuk mendidik dan mengajar anak-anaknya setiap waktu di mana tugas ini tidak dapat dilakukan oleh guru/dosen apalagi polisi. Meskipun Allah sudah memberi otoritas kepada orang tua, otoritas tersebut terbatas dalam arti anak boleh tidak menaati orang tua. Dalam hal apa kita sebagai anak boleh tidak menaati orang tua? Kita akan membahasnya di bagian terakhir. Ketiga, bersedia menaati perkataan atau tindakan orang tua yang benar secara Alkitabiah dan logis, namun siap menolak untuk taat jika perkataan atau tindakan orang tua melawan Alkitab dan tidak logis. Meskipun orang tua bisa salah, namun jangan lebay, lalu menganggap semua yang mereka katakan atau lakukan itu salah semua. Ketika ada perkataan atau tindakan mereka yang benar, kita sebagai anak harus rendah hati mengakui bahwa itu benar. Setelah itu, kita uji lagi, apakah perkataan atau tindakan mereka yang benar itu benar-benar penting atau tidak. Jangan asal benar, lalu ditaati. Kalau yang mereka katakan atau lakukan kepada kita itu benar dan benar-benar penting, kita harus belajar menaatinya, meskipun sulit. Kalau yang mereka katakan atau lakukan kepada kita benar, tapi tidak benar-benar penting, kita boleh sesekali menaati dan sesekali tidak menaati. Namun jika perkataan atau tindakan orang tua benar-benar salah, maka kita harus berani menolak, tetapi penolakan kita bukanlah penolakan yang kasar dan meremehkan, sebaliknya penolakan kita bisa kita lakukan dengan diam mendengar dan tidak melakukan atau hanya berkata “tidak”. Semuanya tergantung karakter orang tua kita. Bagaimana cara kita menguji perkataan atau tindakan orang tua kita? Pertama, Alkitab prinsip-prinsipnya. Kedua, tanya mbah Google atau buku/artikel ilmiah atau/dan tanyakan kepada ahlinya. Misalnya, ketika orang tua menasihati kita untuk berhati-hati secara ekstrem paranoid terhadap bahaya Covid-19, kita harus mengujinya dengan membandingkannya dengan prinsip Alkitab bertanggung jawab dan tidak terlalu kuatir dan buku-buku atau artikel ilmiah di Google atau/dan bertanya kepada teman/saudara atau sesama jemaat yang berprofesi sebagai dokter tentang Covid-19 dan bahayanya. Keempat, bersikap sopan kepada orang tua. Karena orang tua adalah otoritas yang Allah berikan, namun terbatas, maka Alkitab mengajar kita untuk bersikap sopan terhadap orang tua yang ditandai dengan tidak memandang rendah, memukul, dan mengutuk mereka Kel. 2115, 17; Im. 209; Ul. 2716; Ams. 2020. Kelima, siap menanggung biaya hidup orang tua kita semampu kita. Salah satu cara menghormati orang tua adalah seperti tradisi Yahudi yaitu memberi dukungan keuangan bagi orang tua yang sudah lanjut usia Mat. 154-6. Namun tentu saja menanggung biaya hidup orang tua disesuai dengan kemampuan keuangan kita. Keenam, berkomitmen untuk mengajar dan mengingatkan diri kita sendiri sebagai anak untuk tidak mengulangi perkataan/tindakan orang tua kita yang salah kepada anak kita kelak. Ketika orang tua kita terlalu memanjakan kita, maka mungkin sekali kita akan terpengaruh memanjakan anak kita kelak, tetapi mintalah Roh Kudus mengingatkan dan mengajar kita untuk menghentikan itu karena sikap demikian tidak Alkitabiah. Allah yang mengasihi umat-Nya bukan Allah yang memberi apa pun yang mereka minta, tetapi memberi apa yang mereka perlu untuk memuliakan Allah. Batasan Menghormati Orang Tua Menurut Alkitab Meskipun Alkitab mengajar tentang pentingnya menghormati orang tua, Alkitab mengajar kita bahwa anak boleh tidak menaati orang tua ketika Pertama, orang tua melawan firman Allah. Di Efesus 61, Paulus mengajar anak untuk menaati orang tua “di dalam Tuhan.” Mengapa Paulus mengajar hal ini? Di dalam kebudayaan Yunani-Romawi yang menjadi latar belakang penerima surat Efesus, anak wajib mengasihi, menghormati, menafkahi, menguburkan, dan memuliakan orang tua setelah kematian Frank Thielman, Ephesians, 396. Bahkan orang tua harus dihormati sebagai dewa duniawi Andrew T. Lincoln, Ephesians, 401. Dengan konteks inilah, Paulus mengadopsi kebudayaan Yunani-Romawi tentang pentingnya anak menghormati orang tua, namun bedanya dengan Kekristenan adalah “di dalam Tuhan.” Artinya anak dan orang tua sama-sama anggota komunitas kovenan di dalam Kristus, sehingga anak menghormati orang tua dalam batasan yang jelas yaitu firman Kristus yang mengontrol orang tua dan anak S. M. Baugh, Ephesians, 505. Kedua, si anak masih belum menikah. Ketika si anak masih single atau belum menikah, maka ia wajib menghormati bahkan menaati orang tua selama orang tua tersebut memimpinnya menaati firman-Nya. Namun ketika si anak sudah menikah, maka ia tetap menghormati orang tua hanya sebatas tidak membentak atau mengutuk mereka tanpa harus menaati semua nasihat orang tua. Inilah yang membedakan Kekristenan dengan agama-agama lain. Mengapa ada pemisahan seperti ini? Alkitab sendiri ngajarin kita secara konsisten bahwa laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya untuk bersatu dengan istrinya Kej. 224; Mat. 195; Ef. 531. Apa artinya “meninggalkan”? Apakah laki-laki yang menikah harus pisah rumah dengan orang tuanya? Belum tentu meskipun saya sarankan lebih baik pisah rumah. Alasannya di dalam pernikahan Israel, pengantin pria tetap tinggal di atau dekat rumah orang tuanya, sedangkan pengantrin wanita yang meninggalkan rumah untuk bergabung dengan suaminya. Oleh karena itu, Gordon J. Wenham menafsirkan “meninggalkan” di sini merujuk pd prioritas. Sebelum menikah, pria akan memprioritaskan orang tuanya, namun setelah menikah, ia akan lebih memprioritaskan istrinya Gordon J. Wenham, Genesis 1-15, 70. Konsep ini juga diajarkan Paulus di mana ia mengajarkan dua macam otoritas yang Allah berikan di dalam keluarga yaitu suami-istri Ef. 522-33 dan anak-orang tua 61-4. Ini berarti otoritas suami berbeda dengan otoritas orang tua. Meskipun si suami merupakan anak dari orang tua, suami tetap harus menjalankan perannya sebagai suami bagi istri yang mengasihi dan terikat dengan istri 525, 31. Alkitab dengan tegas mengajarkan Allah adalah otoritas mutlak dalam hidup orang Kristen dan Ia memberi otoritas lainnya kepada manusia, yaitu orang tua, pendeta/hamba Tuhan, guru atau dosen, polisi, hakim, dll, namun ingatlah otoritas-otoritas tersebut adalah otoritas turunan dari Allah, bukan otoritas mutlak. Oleh karena itu, tempatkan Allah di tempat yang tepat yaitu terutama dalam hidup kita dan orang tua di tempat kedua di bawah Allah. Amin. Photo by 𝔥𝔦𝔩𝔩𝔞𝔯𝔶 𝔭𝔢𝔯𝔞𝔩𝔱𝔞 on Unsplash PG Kalau kita berkata kita menghormati orang tua namun kita ini masa bodoh kepada orang tua, tidak mau peduli dengan kehidupannya, saya kira itu kata-kata hormat yang kosong, yang tidak ada lgi makna di dalamnya.. Maka hormat juga harus berarti bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup orang tua, akan ada suatu saat orang tua itu tidak bisa lagi bekerja, tidak lagi kuat dan sehat, di - Orang tua menjadi sebab adanya anak-anak di dunia ini, yang merawat dan membesarkan mereka dari bayi hingga dewasa. Pengorbanan tersebut tak bisa dinilai dengan nominal angka, karena setiap waktu kasih sayang dan perhatian orang tua selalu tercurah, walau kadang anak tidak mengetahui dan menyadarinya. Karena itu agama Islam sangat menekankan pentingnya anak untuk menghormati dan menyayangi orang tua serta taat, selama kedua orang tua tidak menyuruh anak untuk melakukan kesyirikan dan hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wata’ala. Bahkan jika orang tua tidak seakidah atau tidak satu agama dengan anak, anak tetap harus menghormati dan sebisa mungkin berbakti kepada beliau, namun tidak dalam hal yang bertentangan dengan aturan Islam. Di lain pihak, jika orang tua buruk dalam memperlakukan anak, sangat dianjurkan untuk memaafkan kesalahan dan kekurangan orang tua tersebut, dan memberi maklum karena bisa jadi mereka melakukannya karena ketidaktahuan atau kekhilafannya. Seperti halnya manusia tidak ada yang sempurna, orang tua pun punya keterbatasan dan kekurangan yang tidak seharusnya membuat anak-anak membenci dan membalas perbuatan buruk tersebut. Berikut ini adalah beberapa ayat-ayat Al Qur’an yang membahas tentang hubungan anak dan orang tua, serta anjuran untuk memperlakukan orang tua dengan baik serta hormat seperti merujuk pada laman aboutislam1. Menghormati dan tidak membentak QS Al-Isra’ 23-24وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا Artinya "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." QS Al-Isra' 23. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا Artinya “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". QS Al-Isra 24. 2. Berbuat baik pada orang tua dan kerabat QS An-Nisa’ 36وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا Artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” QS An-Nisa' 36. 3. Berbuat baik pada orang tua walau bukan muslim QS Lukman 14-15وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ Artinya "Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu." QS Lukman 14 وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ Artinya "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Ku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." QS Lukman 15 4. Berbuat baik pada orang tua dan tidak mempersekutukan Allah QS Al-An’am 151قُلۡ تَعَالَوۡا اَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَيۡكُمۡ اَلَّا تُشۡرِكُوۡا بِهٖ شَيۡـًٔـــا وَّبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا ۚ وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَوۡلَادَكُمۡ مِّنۡ اِمۡلَاقٍؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَاِيَّاهُمۡ ۚ وَلَا تَقۡرَبُوا الۡفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَ ۚ وَلَا تَقۡتُلُوا النَّفۡسَ الَّتِىۡ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالۡحَـقِّ ؕ ذٰ لِكُمۡ وَصّٰٮكُمۡ بِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَArtinya "Katakanlah "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya melainkan dengan sesuatu sebab yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahaminya." Dalil dari Hadis Bukhari dan Muslim Kedudukan ibu 3 kali lebih muliaArtinya "Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. Bukhari dan Muslim Merawat orang tua sama dengan jihadMerawat orang tua adalah hal yang tidak mudah karena membutuhkan kesabaran tinggi, sehingga Rasulullah Muhammad SAW menyebut keutamaannya seperti jihad. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muslim, Abdullah bin Umar mengatakan ada seorang pria datang kepada Rasulullah. Dia meminta izin untuk pergi jihad. Lalu Rasulullah bertanya “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Pria itu menjawab “Ya.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Maka kepada keduanya itulah kamu berjihad.”Celaka jika tidak berbuat baik pada orang tuaSebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi dengan itu dia tidak masuk surga,” HR Muslim.Baca juga Ayat Al-Qur'an Tentang Semangat dan Motivasi Hidup Doa Birrul Walidain untuk Orang Tua Arab, Latin dan Terjemahannya Ayat Al-Qur'an Tentang Ilmu Pengetahuan & Kewajiban Menuntut Ilmu - Sosial Budaya Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Dhita Koesno DurasiVideo: 07:14. Ditonton sebanyak: 111000+. Klik Pada Gambar. ↓ Ceramah Kedua Orang Tua. Durasi Video: 09:22. Ditonton sebanyak: 59. Klik Pada Gambar. ↓ Materi Pai Hormat Kepada Orang Tua Dan Guru Sesi 2. Durasi Video: 15:20. MENGHORMATI ORANG TUA Ada pepatah mengatakan kalau orang tua kaya raya, maka anak jadi raja, tetapi kalau anak kaya, maka orang tua menjadi pembantu dan calon penghuni panti jompo . Mengapa? itu karena sikap atau rasa hormat terhadap orang tua sudah hilang. Padahal seorang anak berhutang sangat banyak kepada orang tuanya. Orang tualah yang telah memungkinkan mereka lahir, hidup dan berkembang di bumi ini. Tanpa orang tua, kita tidak bila kita ingat bahwa, masa ketergantungan anak kepada orang tua sangat panjang, bahkan sampai bertahun-tahun. Seorang anak baru bisa mandiri setelah berusia kurang lebih 15 tahun. Ini hendak menegaskan kembali, betapa bermaknanya peran orang tua bagi anak-anak. Hampir-hampir tak tergantikan oleh apa pun dan oleh siapa pun. Hutang kita kepada orang tua sebenarnya tak terbayar. Memang ada orang tua yang tidak bertanggungjawab , tetapi walaupun demikian, seorang anak tetap berhutang kepada orang tuanya, minimal berhutang karena melalui mereka dia boleh dilahirkan di dunia ini. Kita berhutang kepada ortu oleh sebab itu anak mesti menghormati ortunya. Mengapa Allah memberikan perintah ini? apakah ada alasan lain shg bgs Israel diperintahkan untuk menghormati ortunya? Ada 2 alasan Pertama ; Allah menjadikan orang tua sebagai wakil Allah dalam dunia ini. - sama dengan melakukan hukum mengasihi- menghormati sesama kita- Sebagaimana kita melayani Allah dengan hormat dan takut - Seburuk apapun orang tuamu, dia tetap wakil Allah. Sdr tidak boleh membencinya baik secara halus maupun secara kasarImamat 193 mengatakan "Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah TUHAN, Allahmu. Mungkin orang tua kita sendiri, jarang menuntut atau bahkan tidak pernah menuntut kita untuk menghormmatinya. Namun, kita belajar dari firman Tuhan ini, bahwa Tuhan lah yang menunut kita untuk menghormati ayah dan ibu kita. Ini adalah perintah Tuhan sendiri. Suatu "kewajiban" yang tidak dapat ditawar-tawar. Tuhan menuntut kita untuk menghormati wakilnya di dunia ini, yakni orang tua kita. Kedua Menghormati org tua adalah hukum yang paling mendasar bahkan boleh dikatakan paling penting diantara 10 hukum dosa paling serius adalah yang dapat dilakukan orang terhadap sesamanya; benci tdk bisa mengampuni-berujung membunuh, tdk bisa mengasihi –berujung tidak mendapat pengampunan dari Allah Bapa, pelecehan sexual- perzinahan. 1 joh 420 Jikalau seorang berkata "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Mat 615 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." 2Sa 1315 Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Bila seorang anak tidak menghormati orang tuanya, maka kita sudah bisa menilai moralnya. kejahatan anak2 merembet kemasyarakat bermasalah di sekolahJadi menghormati orang tua adalah pondasi dari hukum lain yang mengatur hubungan kita dengan sesame Keharmonisan keluarga, masyarakat. Keadaan keluarga juga mencerminkann karakter 1. Kalau ada orang yang mau cari jodoh, maka dia paling perlu memperhatikan bagaimana sikap pasangan nya itu kepada orang tuanya. Sikap itu pasti akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Hubungan kita dengan rekan-rekan sepelayanan, itu juga sangat dipengaruhi oleh rasa hormat kepada orang 61 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. “Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali” Allah berjanji akan memberikan umur yang panjang di tanah yang akan Allah berikan kepada mereka. Perintah ini diulang di Ulangan 516. Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. Rasul Paulus mengulanginya Eph 62-3 Hormatilah ayahmu dan ibumu-ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi Walaupun kalian sudah jauh lebih pandai , lebih terpandang, Atau jauh lebih kaya, Jauh lebih nampak terhormat; Kita tetap harus menghormati merekaHormatilah orang tuamu selama mereka masih hidup. Ada banyak anak yang tidak menghormati orang tuanya ketika masih hidup. Ketika ayahnya sudah meninggal, barulah dia berusaha sungguh-sungguh menghormatinya dengan cara mengusap-usap jenasah papa atau mamanya. Semuanya itu sudah terlambat. Ketika kematian datang, mereka tidak akan pernah merasakan lagi kasih sayang dan hormat kita. sadarilah selalu akan hal ini. KESAKSIAN Ada seorang mahasiswa, dia sangat jengkel karena harus menjaga ayahnya yang sakit. Belum lagi, ayahnya kalau susah tidur, seringkali berceloteh sendiri. Dan Mahasiswa ini karena sudah beberapa hari terakhir tidak pernah tidur karena menjaga ayahnya menjadi jengkel dan berkata dengan ketus pada ayahnya supaya ayahnya diam dan tidur dengan tenang. Ayahnya menjawab bahwa ia juga sebenarnya ingin beristirahat karena ia sudah lelah sekali, dan jika temanku itu keberatan menemani dirinya, biarlah ia sendiri menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah berkata demikian, ayahnya menjadi tidak sadarkan diri dan harus menjalani perawatan di ICU. Anak ini u begitu menyesal atas kata-kata yang tidak selayaknya keluar dari mulut seorang anak kepada ayahnya sendiri. anak ini yang adalah orang yang tegar, menangis tersedu-sedu. Ia berkata bahwa mulai saat itu, setiap hari ia berdoa agar ayahnya sadar kembali. Apapun yang ayahnya akan katakana dan perbuat pada dirinya akan diterima dengan senang hati. Ia hanya berharap pada Tuhan agar diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya yang lalu, yang mungkin akan disesali seumur hidupnya....... Sering kali kita mengeluh ketika menemani atau menjaga orang tua kita hanya dalam hitungan tahun, bulan, hari, jam, bahkan dalam hitungan menit. Tapi pernahkah kita pikirkan bahwa orang tua kita menemani dan menjaga kita seumur hidup kita dan seumur hidup lahir hingga dewasa, bahkan hingga tiba saatnya ajal menjemput, mereka selalu menyertai kita. Ketika pada akhirnya mereka menghadap Sang Kuasa pun, seluruh kenangan yang mereka tinggalkan selalu menyertai selama hidup kita. Percayalah, di luar sana banyak orang yang tidak seberuntung sdr yang masih mempunyai orang tua, papa dan mama. Mereka seja kecil sudah tidak punya orang tua. JESUS LOVE U K8jYG.